Menghadiri High Level Meeting (HLM) Forum Investasi Jawa Timur pada Selasa (15/7), Bupati Lamongan Yuhronur Efendi berkesempatan menyampaikan testemoni terkait investasi. Dihadapan Gubernur Jawa Timur dan para peserta HLM, Pak Yes menyampaikan realisasi investasi di Kabupaten Lamongan mengalami kenaikan dari tahun 2021 sebesar Rp. 384,4 milyar menjadi Rp 2,1 triliun pada tahun 2024. Sehingga menjadikan Lamongan masuk 10 besar realisasi investasi di Jawa Timur.
"Tidak hanya investasi yang mengalami kenaikan, jumlah perusahaan juga mengalami kenaikan, dimana pada tahun 2024 PMDN sebanyak 214, PMD 36 perusahaan dan usaha mikro kecil sebanyak 50.123 pelaku usaha," ucap Pak Yes.
Keberhasilan indikator di atas, lanjut Pak Yes, tentu ditunjang dengan kondusifitas daerah Lamongan yang aman dan terkendali, bebas dari premanisme serta minimnya pengaduan masyarakat dan permasalahan ketenagakerjaan. Hal ini dikarenakan adanya kolaborasi yang baik dari perangkat daerah penerbit perizinan, pelaksanaan pengendalian pengawasan investasi kabupaten dan provinsi, serta pengawalan ketertiban dan keamanan dari TNI/Polri.
Di samping itu, pemerintah daerah juga telah mewujudkan pemerataan industri di wilayah pantura, tengah dan selatan. Sehingga kesempatan kerja bisa dinikmati oleh masyarakat di seluruh wilayah Lamongan.
Sebagai dukungan dalam memperlancar transportasi investasi dari wilayah Lamongan tengah dan selatan menuju pelabuhan shorebase di wilayah pantura, Pak Yes menyampaikan harapannya agar dibantu merealisasikan fisik jalan baik lebar maupun tonase.
"Harapan kami guna memperlancar transportasi investasi mohon dibantu merealisasikan fisik jalan baik lebar maupun tonase, yaitu Jalan Raya Sukodadi- Paciran yang telah berubah status menjadi jalan provinsi," pungkas Pak Yes. (nry)