Wakil Bupati Lamongan, Dirham Akbar Aksara, membuka kegiatan Diseminasi Audit Kasus Stunting (AKS) Kabupaten Lamongan Tahun 2025 yang berlangsung di Ruang Command Center, Selasa (11/11). Kegiatan yang diikuti para pemangku kepentingan lintas sektor ini bertujuan mengidentifikasi penyebab dan menentukan langkah intervensi spesifik serta sensitif terhadap kasus stunting yang terjadi di daerah.
Dalam sambutannya, Wabup Dirham menegaskan bahwa persoalan stunting tidak sekadar soal angka dan persentase, melainkan berkaitan langsung dengan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya gizi seimbang. “Dari data yang kami lihat, sebagian besar penyebab stunting bukan kemiskinan, tetapi rendahnya awareness masyarakat. Kesadaran ini harus dibangun sejak masa remaja, calon pengantin, hingga masa kehamilan,” ujarnya.
Dirham juga menyoroti pentingnya pendataan yang akurat agar penanganan kasus tepat sasaran. Ia mencontohkan masih ditemukannya perbedaan antara data lapangan dan data di sistem pelaporan, sehingga ia meminta seluruh pihak untuk memperkuat koordinasi dan validasi data.
Dirham turut mengapresiasi capaian Kabupaten Lamongan yang berhasil menurunkan angka stunting secara signifikan dari 27 persen menjadi 6,9 persen pada tahun 2024, menempati posisi terbaik kedua di Jawa Timur. Ia optimis target 5 persen bisa dicapai dalam waktu dekat.
"Namun yang terpenting, kita harus terus berinovasi agar program penurunan stunting benar-benar menyentuh keluarga sasaran,” imbuhnya.
Audit kasus ini turut dihadiri Ketua TP PKK Kabupaten Lamongan, Anis Kartika Yuhronur Efendi, serta dari unsur dinas terkait, TPPS kecamatan dan desa, dan organisasi profesi. Kegiatan ini diharapkan menghasilkan rencana aksi dan praktik baik untuk memperkuat upaya percepatan penurunan stunting di Lamongan.