Cetak Generasi Emas Difabel Qur’ani Yayasan Griya Quran Difabel Lamongan Gelar MTQ, MHQ dan Da’i Difabel Tingkat Jawa 2023

Sebagai lembaga yang berfokus pada pengembangan spiritual difabel serta wadah bagi difabel untuk mengasah dan menunjukkan kemampuannya dalam sebuah kompetisi, Yayayan Griya Quran Difabel Lamongan dengan support penuh dari Pemerintah Kabupaten Lamongan kembali menggelar Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ) Tahun 2023. Ajang tahunan dalam rangka memperingati Milad Ke-II Tahun 2023 ini tidak hanya menggelar MTQ tetapi juga melombakan Musabaqah Hifdzil Quran (MHQ) dan Da’i Difabel Tingkat Jawa. 

Dibuka langsung Bupati Lamongan Yuhronur Efendi, Selasa (17/10/2023), sebanyak 46 peserta difabel dari penjuru Jawa turut berpartisipasi dalam ajang MTQ, MHQ dan Da’i yang diselenggarakan di Pendopo Lokatantra. 

“Selamat datang di Kabupaten Lamongan para peserta MTQ, MHQ dan Da’i, atas nama Pemerintah Kabupaten Lamongan, saya mengapresiasi kegiatan ini. Alhamdulillah salah satu dari anggota Yayasan Griya Quran Difabel Lamongan telah menjuarai MTQ tingkat Jatim dan bisa membawa Kabupaten Lamongan menjadi Juara Umum. Saya harap hal-hal seperti ini terus dikembangkan sehingga sahabat-sahabat kita para difabel juga terus mengembangkan potensi dan prestasi yang dimilikinya,” ucap Pak Yes.  

Selain mengembangkan potensi yang dimiliki, ajang perlombaan ini juga dinilai Pak Yes sebagai upaya bersama dalam membumikan Al Quran sekaligus mencetak generasi emas difabel Qurani di Kabupaten Lamongan. 

“Terima kasih kepada teman-teman yang telah memberikan contoh dan dukungan dan berhasil merubah image teman-teman difabel sehingga bisa mengembangkan dirinya melakukan sesuatu dan dengan inisiatif ini bisa mencetak prestasi-prestasi yang luar biasa bagi Kabupaten Lamongan,” tambahnya. 

Sementara itu diterangkan Ketua Yayasan Griya Qur'an Difabel Ustadz Tri Febri Khoirun Nidhom, terdapat 46 peserta yang terdiri dari 13 peserta MTQ, 20 peserta MHQ dan 13 peserta Da’i dengan rentan usia 7-40 tahun. Dimana peserta terjauh berasal dari Purbalingga Jawa Tengah.  

Melalui perlombaan ini pula, Ustadz Nidhom berpesan kepada para peserta untuk tidak menjadikan ajang MTQ, MHQ dan Da’I Difabel ini sebagai ajang bersaing tapi di jadikan untuk mendekatkan diri dengan Quran.  

“Mari kita jadikan perlombaan ini sebagai motivasi, jangan jadi dijadikan lomba ini untuk bersaing tapi kita jadikan untuk mendekatkan diri dengan Quran,” pungkasnya.